;

Anda Pengunjung Ke

Rabu, 16 November 2011

Hard Disk Langka Hingga Maret 2012


SURABAYA- Apakah Anda merencanakan beli Personal Computer (PC) dalam jumlah banyak bulan ini? Disarankan segera pesan atau malah tunda hingga Maret 2012. Pasalnya, produksi hard disk kini turun 20%, sehingga pengiriman (shipment) PC global—termausk ke Indonesia-- di 2012 bakal anjlok

"Kekurangan HDD akan mempengaruhi vendor PC yang lebih kecil dan menurunkan harga sebagian besar produk" seperti netbook dan komputer termurah," kata Loren Loverde dari International Data Corporation (IDC), Selasa (15/11).

Kondisi langka lebih buruk daripada kenaikan harga. Kalau harga mahal tapi barang ada bukan masalah, tapi kalau barang kosong bakal menghambat ekonomi. Apalagi, menurutnya, saat ini rata-rata pembeli PC adalah perusahaan/untuk bisnis.

Padahal, kini permintaan data storage di Indonesia sangat tinggi akibat naiknya pembelian laptop dan meningkatnya kebutuhan data untuk bisnis multimedia dan gadget. Mengutip data Growth from Knowledge (GfK) Asia, konsumsi hard disk drive di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia, naik antara 23%-40% dalam dua tahun terakhir. Negara-negara Asia menghabiskan dana hingga 103 juta dollar (Rp 916,7 miliar) untuk 908 ribu unit hard disk drive ukuran 1 Terrabyte (TB).

Kebutuhan dari hard disk drive (HDD), komponen yang paling penting dalam komputer pribadi, dapat mengetat sebesar 30% pada kuartal keempat, memaksa pembuat PC untuk memangkas kembali produksinya, kata para ahli dalam laporan AFP.

Menurut spesialis industri International Data Corporation (IDC), itu bisa mengakibatkan sekitar -- dalam skenario kasus terburuk – 20% pengurangan pengiriman PC pada kuartal pertama tahun depan.

Industri HDD besar Thailand, sebagian besar berlokasi di kawasan industri di pusat dataran, memasok sekitar 40 persen dari pasar dunia untuk komponen penting memori."Namun, sekalipun vendor terbesar diperkirakan akan menghadapi kekurangan HDD, terutama untuk PC portabel, pasar lebih terkonsolidasi," kata Loverde.

Konsultan IHS iSuppli mengatakan, banjir yang selama beberapa minggu telah melanda banyak dataran rendah di Thailand tengah, termasuk ibukota Bangkok, akan memotong pengiriman HDD global sekitar 51 juta unit pada kuartal saat ini, sampai 125 juta unit."Harga untuk HDD sudah mulai bergerak lebih tinggi karena antisipasi kekurangan, dan kemungkinan harga akan tetap tinggi, mungkin lebih dari 10%, untuk beberapa kuartal mendatang," kata IHS.

Produsen utama seperti Toshiba dan Western Digital telah menutup sebagian besar kapasitas produksi mereka di Thailand karena banjir, yang juga memaksa produsen komponen HDD berbasis di Thailand untuk menghentikan produksi.

Kekurangan HDD diperkirakan bisa memukul bagian lain dari industri -- komponen dynamic random-access memory (DRAM) yang sudah kelebihan pasokan."Penurunan penjualan PC pada semester pertama 2012 lebih lanjut akan menekan pasar DRAM. Produsen akan terus mengalami kapasitas nganggur (idle) sementara menderita pelemahan harga," kata analis IHS iSuppli. "Diperkirakan industri PC bakal normal kembali pada semester II-2012," jelasnya.

Korban Tewas Naik

Banjir terburuk lebih dari 50 tahun terakhir di Thailand telah menewaskan 562 orang dan dua lainnya hilang selama lebih dari tiga bulan. Situasi banjir situasi masih terjadi di 22 provinsi, termasuk ibu kota Bangkok, di wilayah tengah dan timur laut, sementara di 42 provinsi lainnya berangsur mulai pulih, kata laporan itu.

Namun demikian, sekitar lima juta warga saat ini masih menderita. Di Bangkok, 27 komunitas di 13 kabupaten telah terpengaruh oleh banjir tersebut.

Banjir besar itu disebabkan oleh hujan lebat dan badai tropis yang telah menyerang 64 dari 77 provinsi di seluruh negara itu sejak akhir Juli, berdampak terhadap lebih dari 13 juta orang, atau satu dari setiap lima warga Thailand.

Puluhan ribu pabrik juga kebanjiran, mengakibatkan lebih dari satu juta karyawan menanggung risiko kehilangan pekerjaan, dan menyebabkan kerugian sekitar 4,5 miliar dolar AS (Rp 40 triliun). Kerusakan ekonomi diperkirakan mencapai 28 miliar dolar AS (Rp 249,2 triliun).ins,dtc

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR ANDA

Blogroll

Pengikut

 
Design by Fajar Prio Pratomo